Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Moderator Nur Dwi Yanti
Narasumber Susanto, S.Pd.
Kita dapat mengetahui jenis kata hingga kalimat yang perlu diperbaiki melalui 'Proofreading.
mengapa harus belajar menulis fiksi?
apa saja syarat menulis fiksi?
apa saja bentuk cerita fiksi?
Apa saja unsur pembangun cerita fiksi
bagaimana kiat menulis cerita fiksi?
Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Jika kita membuka PUEBI, pasti akan segera tahu "kesalahan" pada tulisan tersebut.
Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri. Apa ya tugas seorang proofreader? Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Harus dapat mengenali:
1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut. Tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya. Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak di lewatkan.
Yuk, melakukan proofreading sebelum tulisan diterbitkan! Pastikan tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai. Ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya. Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan. Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Yang keempat
1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama dan ketentuannya
4. Perhatikan judul bab dan penomorannya
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo, saya sudah diajari oleh ibu Rita Wati (Guru, Penulis, Narasumber, Youtuber, sahabat Kelas Belajar Menulis). Materinya saya peroleh pada sebuah grup menulis. https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo
Sesi Tanya Jawab
P1
Selamat malam Bu Nur dan Pak D
Saya Elen
SD Candle Tree Serpong
Gel. 25
Saya guru bahasa Indonesia yang punya pekerjaan sampingan jadi editor.
Saya pernah diminta mengedit tulisan seorang penulis buku-buku bertema handycraft/ kerajinan tangan
Dalam proses mengedit buku beliau, saya merasa kelelahan sendiri karena beliau keturunan Chinese yg bahasa Indonesianya agak kurang rapi.
Pertanyaan saya:
Jika Pak D menjadi "saya" apa yg kira-kira akan Bapak lakukan?
Terima kasih.
J1
Nah, ini dia. Bener kan kata saya. Grup ini berisi orang-orang hebat. Ajarin dong, Bu. Ajarin dapat relasi.
Jika saya jadi Ibu?
Saya dan penulis tidak boleh kehilangan komunikasi, ya. Oleh karena itu, bisa sebelum diedit, saya konformasi "maksud kalimat ini apa?". Hal ini, bagi saya, akan mengurangi "kelelahan".
Semoga berkenan.
P2
Assalamu'alaikum pak D
Saya Misdawati dari Bukittinggi
Gel. 25
Senang rasanya dapat bergabung dalam grup belajar menulis ini karena dipertemukan dengan orang-orang hebat salah satunya seperti Pak D
Pert. Sejauh Saya memahami materi yang bapak sampaikan saya mengambil kesimpulan kalau proofreading itu sama dengan kegiatan menyunting apakah benar pak?
Kalau tidak mohon penjelasannya kira2 bedanya di mana? Selain dari segi pembiayaannya.
Terima kasih sebelumnya Pak D
J2
Sama kok, Bu. Jika dilakukan sendiri biasa disebut swasunting.
P3
Assalamualaikum pak, saya Bu Elmi dari Riau BM 25. Mau bertanya pak.
1. Apa berbedaaan frooreding dengan editing
2.Mengapa proofreading merupakan bagian penting dari proses penulisan?
3.Bagaimana cara melakukan proofreading dalam proses editing penulisan PR?
4. Apa saja teknik yang dapat dilakukan dalam proses proofreading ini?
Mohon penjelasannya pak terimaksih.
J3
1. Ada yang berpendapat: Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.
2. Agar tulisan menjadi lebih "enak dibaca", mudah dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu.
3. Sama seperti yang saya uraikan di atas, Bu. Naskahnya siapin dulu.
4. Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja. Jika kita sebagai proofreader: pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang saya lakukan di video.
Semoga berkenan.
P4
Umi Rembang
Izin tanya kpd pak D Bu Yanti
Seteĺah naskah kasar selesai kita sudah lakukan proofreading, tapi ternyata masih saja ada kesalahan padahal perasaan sudah benar. Jadi sebaiknya setelah lakukan proofreading sendiri apa perlu juga minta tolong orang lain untuk mengoreksi, atau ada tips lain? Trimakasih
J4
Tips:
Jika memang begitu, cobalah lakukan seperti ini:
Endapkan tulisan.
Periksa typo dengan Googler Doc., perbaiki yang disarankan jika memang sesuai.
Baca kembali.
Atau:
Minta tolong orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk mencoret kalimat atau kata yang "SALAH".
Semoga membantu.
P5
Selamat malam Bu Nur dan Pak D
Saya Elen
SD Candle Tree Serpong
Gel. 25
Mau tanya lagi bu
Penulisan Proofreeding pada judul materi hari ini apakah seharusnya proofreading typo kah atau disengaja?
J5
Yuk, kita komplain kepada pembuat flyer!
P6
Nurkhotijah
Gelombang 25
Berarti untuk melakukan proofreading setidaknya harus menguasai EYD dan paham kamus bahasa Indonesia dengan baik
J6
Sepakat.
Kita selaku penulis hendaknya melakukan proofreading. Berperan sebagai penulis sekaligus pembaca. Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Selain itu, untuk membantu memudahkan saat melakukan penulisan. Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan baik secara offline atau online. Diantaranya memasukan AddOn atau Add-In pada aplikasi Microsoft Office dengan kamus KBBI. Atau bila melakukan secara online kita bisa setting bahasa.
Membacalah Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah, Anda akan dikenal dekat oleh dunia. - Madi Ar-Ranim. Dengan membaca maka kita akan berperan sebagai proofreading, dengan menulis maka kita akan menjadi sorang yang akan di kenang sepanjang hayat
Mari kita lakukan proofreading mandiri
ReplyDeleteMantap resumenya pak, semangat. Salam literasi 🙏
ReplyDelete