Narsum Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd
Moderator Mutmainah
Bambang Trimansyah "Penulis tidak pernah dilahirkan tetapi diciptakan, bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan". Allow yourself to be a beginner. No one starts off being excellent.” Biarkan dirimu menjadi seorang pemula. Tidak ada yang baru memulai menjadi luar biasa. Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal banyak membaca dan banyak menulis. Menulis dan membaca merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, amunisi seorang penulis adalah bacaannya. Tidak semangat menulis bisa jadi karena kurang membaca, jika membaca sudah dilakukan tetapi masih saja sulit menulis cobalah membaca buku inspirasi atau bermain ke media sosial niscaya ide-ide brilliant berjejer mengantri.
Semua orang akan mati, terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”- Ali bin Abi Thalib. Buku merupakan muara akhir dari sebuah proses penulisan.
Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah? karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dan lain-lain. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Naskah pasti diterbitkan, Proses penerbitan mudah dan cepat.
Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas penerbitan, atau jika ingin cetak ulang, tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie
● Biaya penerbitan
● fasilitas penerbitan
● Batas maksimal jumlah halaman
● Ketentuan dan Biaya cetak ulang
● Apakah dapat Master PDF
● Jumlah buku yang didapat penulis
Beberapa cerita kasus: Ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak. Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta. Melihat kasus-kasus tersebut maka perlu di bantu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku. Rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Depok dan Penerbit Malang. Sudah pilihkan penerbit yang enak banget. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus. Kita bisa buktikan sendiri, tidak perlu mengalami hambatan, karena ada yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit, memiliki kondisi dan keinginan yang berbeda-beda terhadap buku yang akan diterbitkan. Maka coba akomodir dengan menyediakan 2 penerbit tersebut yang bisa pilih.
Dari table tersebut dapat disimpulkan bahwa Penerbit Depok cocok untuk kita yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, tidak berencana cetak ulang, sekadar untuk pribadi saja, sehingga tidak perlu jumlah buku yang banyak. Maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Di sisi lain, Biaya penerbitan yang terbilang murah membuat biaya cetak ulang di penerbit depok cukup lumayan. Penerbit Malang cocok untuk bapak/ibu yang berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok. https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html.
Perpusnas memiliki kebijakan pembatasan penerbitan nomor ISBN. Namun bersyukur, 2 penerbit rekanan saya tersebut tetap bisa mengeluarkan nomor ISBN, walaupun sekarang ini menerbitkan buku ber-ISBN perlu waktu yang cukup lama (3-4 bulan).
Jika nanti ingin mengirim naskah buku ke salah satu penerbit rekanan tersebut,
sertakan kelengkapan naskah yaitu:
1. cover ( judul buku dan nama penulis saja),
2. Prakata,
3. daftar isi (tanpa nomor halaman),
4. profil penulis,
5. sinopsis
Semuanya digabung dalam 1 file word. Tips, jangan menentukan deadline kapan buku harus terbit, misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit bulan apa gitu. Proses penerbitan buku ya hanya bisa ditunggu saja, karena naskah yang masuk ke penerbit tidak hanya 1-2 saja. Tapi puluhan setiap bulannya, belum lagi proses cetak sekitar 2 minggu karena menerbitkan buku bukan seperti fotocopy yang bisa sehari jadi.
Terakhir, berikut ini buku-buku karya peserta belajar menulis PGRI yang sudah terbit lewat penerbit Depok. https://pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com/2021/06/galeri-buku-karya-peserta-belajar.html
Sesi Tanya Jawab
P1
Selamat malam, perkenalkan nama sy Sita BM 26.
Mohon ijin bertanya Pak Brian.
Terkait dengan ISBN, apakah dpt diartikan bahwa pada penerbit mayor bisa mendapatkan ISBN, sedangkan pada penerbit Indie harus sesuai syarat yg diberlakukan baru bisa mendapatkan ISBN?
Terima kasih
Baik Bu Sita....
Secara garis besar, Syarat yang ditentukan agar terbitan buku suatu penerbit mendapat ISBN adalah dipasarkan secara luas. Syarat ini sudah otomatis terpenuhi penerbit mayor karena memang bukunya dipasarkan secara luas. Sedangkan penerbit indie harus menyesuaikan syarat ini agar memenuhi ketentuan "dipasarkan secara luas". Maksudnya terkait penjualan buku bunda. Kalau penerbit mayor utk penjualannya kan di fasilitasi penerbit mayor, sedangkan penerbit Indie penjualan bukunya secara mandiri. Baik, memang betul lebih tepatnya penerbit indie memasarkan lewat web/medsos/marketplace yang dimiliki, namun kalau dari situ saja kurang maksimal, maka akan lebih terasa jika penulis yang memasarkan sendiri karena penulis tahu siapa target buku terbitannya.
P2
Selamat malam Pak saya dari Riau BM 25 mau bertanya.
1. Apa syaratnya agar naskah diterima oleh penerbit Indie.
2. Bagaimana caranya menerbitkan buku sendiri.
3. Apa yang dimaksud dengan penerbit mayor dan penerbit minor
4. Dimana bisa dipasarkan buku yang dicetak oleh penerbit mayor dan penerbit minor.
5. Dimana naskah penulis pemula bisa diterbitkan.
6. Apakah buku penulis pemula bisa dipasarkan. Kalau bisa dimana ?
Demikian Pak Mohon arahannya terima kasih.
1. Tidak ada syarat. Tapi ikuti ketentuan dari penerbit indie tersebut
2. maksudnya menerbitkan buku tanpa penerbit ? ya bisa saja. Namun cover, layout harus dikerjakan sendiri. Percetakan juga harus cari sendiri. Dan tidak bisa ber-ISBN
3. Penerbit mayor: gratis, tapi ada seleksi. Penerbit indie: tidak ada seleksi, tapi berbayar
4. Penerbit mayor: toko buku. Minor: web/medsos/marketplace penerbit
5. Di penerbit indie, kalau mau bisa di saya
6. Bisa lewat medsos, share ke WA.
P3
Selamat malam Bapak Brian. Saya Rumiati Gelombang 35
Mohon pencerahan tentang kewajiban peserta pelatihan untuk membuat buku solo.
1. Apakah diharuskan membuat buku solo tersebut?
2. Yang saya dengar dari teman kalau hasil resum kita ini akan dibukukan menjadi buku solo, apakah ini yang dimaksud?
1. Iya harus, jika ingin mendapat sertifikat pelatihan ini
2. Iya betul, untuk membuat buku solo bisa dari kumpulan tulisan resume selama pelatihan ini. Resume-resume tersebut digabung dalam 1 file word disertai kelengkapan naskah. Jadi deh naskah buku solo
P4
Selamat malam Pa Brian
Saya Sim Chung Wei dari Jakarta.
maaf sebelumnya sedikit keluar topik.
1. Saya baru mengetahui syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo, Jika sampai pelatihan selesai, dan resume lengkap, sementara buku solo kita belum terbit, apakah tidak dianggap lulus?
2. Apakah menerbitkan buku indie, dan ingin menjual nya, kita memasarkan sendiri?
Terima kasih
1. Nah ini penting, dan perlu diperhatikan bapak/ibu peserta semuanya. Bahwa saya tidak pernah menyebutkan deadline kapan buku solo harus terbit. Jadi kapan saja buku solonya terbit, tetap bisa lulus. Karena saya memahami bahwa proses penerbitan itu perlu waktu yang tidak sebentar dan setiap penerbit beda-beda lama waktu penerbitannya, jadi jangan merasa pertemuan terakhir pelatihan adalah deadline buku solo, tidak ada ketentuan itu.
2. akan lebih efektif jika kita yang menjualnya sendiri
P5
Jika saya mau menerbitkan buku kepada pak Brian
1. Apakah bisa memilih cover sendiri dari luar penerbit pak Brian
2. Apakah include editing dari penerbit ?
3. Kalo tidak salah, penerbit menyerahkan dua buku kepada perpusnas, apakah dua buku itu ditanggung penerbit atau oleh penulis ?
4. Untuk ketentuan biaya ISBN dan qrcbn apakah berbeda ?
Terima kasih.
1. bisa
2. Penerbit malang saja yang include editing
3. itu tanggung jawab penerbit.
4. ISBN dan QRCBN sama saja biayanya. Yang beda adalah lama waktu penerbitannya. ISBN lebih lama
P6
Haruskah menerbitkan buku dari hasil resume?
Nah ini juga penting. Untuk syarat pelatihan ini, buku solo yang diterbitkan tidak harus dari hasil resume, boleh tema/genre bebas apapun, misalnya kumpulan cerpen/puisi/pantun, buku ajar, memoar kisah perjalanan hidup kita, dan lainnya, yang penting hanya ditulis oleh 1 orang (solo) yaitu diri kita sendiri.
P7
Izin bertanya pak
Mana yang lebih baik penerbit depok apa penerbit malang
tidak bisa dibandingkan mana yang lebih baik, karena masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, silakan memilihnya sesuai kondisi/keinginan bapak/ibu, jadi lebih ke cocok-cocokan aja.
P8
Assalaamu'alaikum kakak moderator.
Saya Yandri Novita Sari.
Izin bertanya ke bang brian kak.
1. Bagi tips dong bang, meskipun kita menerbitkan buku di penerbit indie, tapi buku kita bisa laris di pasaran
2. Bisa tidak bang, kita kan cetak di penerbit indie, tapu buku kita bisa masuk ke penerbit mayor, misal kayak buku kita ada di gramedia gitu bang?
1. maksimalkan medsos dan media online apapun. Tipsnya: share ke grup yang memang cocok dengan tema buku tersebut. Misalnya buku pendidikan, ya share infonya ke grup guru-guru. Yang lebih ampuh juga japri ke teman-teman dekat. Kemudian bikin promo, yang paling sering adalah diskon saat masa pre order. Kemudian posting cuplikan isi buku ke medsos
2. Bisa aja, asal kita bilang ke penerbit indie bahwa kita mau cabut buku kita dari penerbit indie tersebut. Lebih lengkapnya nanti bisa tanya saat pertemuan dengan narasumber penerbit andi
P9
Agus Winarno
Pangkalan Bun, Kalteng
Gelombang 25
apabila kita membuat buku antologi karya siswa, selanjutnya kita juga membuat, di situ apakah kita bisa di sebut sebagia penulis atau hanya editor
terima kasih
Iya kalau kita (gurunya) juga ikut menulis ya tentu bisa disebut penulis. Tapi kalau tidak ikut menulis, barulah disebut editor saja
P10
Baik Pak Brian yang luar biasa
1. Cak Inin dan pak Brian serta Bu kanjeng sama-sama menerbitkan Buku.
Pertanyaannya : Kami apakah dibebaskan pilih yang mana saja?
Petanyaan 2 : Mengapa di penerbit pa Brian Mazda-- minimal 1 bulan baru akan naik cetak?
1. Iya tadi sudah saya sampaikan. Bapak/ibu dibebaskan pilih yang mana saja. Tidak ada paksaan harus di penerbit tertentu. Saya, Cak inin, dan Bu Kanjeng semuanya bersifat menawarkan saja. Pilihan kembali pada bapak/ibu
2. bukan 1 bulan baru naik cetak, tapi 1 bulan buku selesai terbit (termasuk selesai cetak). Tapi itu paling cepat. Tidak mesti selalu bisa 1 bulan. Bisa hampir 2 bulan. Tergantung banyaknya antrian naskah
P11
Assalamu'alaikum Wr Wb.
Saya Kasiatun dari kabupaten Pelalawan Riau, izin bertanya Pak.
Apakah kita hanya seorang saja boleh mencetak buku solo dengan cetakan terbatas. Berapa minimalnya yang harus dicetak.
Dan apakah ada syarat lainnya lagi?
Terima kasih.
untuk syarat pelatihan, tidak ada batas minimal jumlah cetak buku, batas minimal jumlah cetak buku, ikuti saja dari yang disediakan penerbit.
misalnya disaya, penerbit depok mendapat 2 buku untuk penulis. Penerbit malang dapat 10 buku untuk penulis
syarat ketentuan menerbitkan di penerbit malang bisa lihat disini:
https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html
syarat ketentuan menerbitkan di penerbit depok bisa lihat disini:
https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html
Assalamu Alaikum
Untuk format draft buku kumpulan puisi bagaimana formatnya pak? Apa saja yang perlu disertakan?
Makasih pak Brian
ama saja formatnya. Yang disertakan juga sama:
1. cover ( judul buku dan nama penulis saja),
2. Prakata,
3. daftar isi (tanpa nomor halaman),
4. profil penulis,
5. sinopsis
Menerbitkan buku sekarang mudah karena ada penerbit indie. Jadi jangan takut untuk menerbitkan buku jika kita punya naskah. Jangan hanya disimpan di folder dalam laptop saja. Siapa tahu orang lain menyukai atau bahkan membutuhkan tulisan kita. Di sisi lain, kita harus tanggung jawab dengan tulisan kita yang akan diterbitkan. Harus dibaca ulang lagi sebelum dikirim ke penerbit. Siapa tahu ada yang masih perlu diperbaiki, tentu tidak boleh dong dalam naskah buku ada singkatan-singkatan seperti: utk, tdk, yg, dan lainnya. tidak ada deadline terbit buku solo. Namun lebih baik jika resume sudah 20, langsung susun menjadi naskah buku. Membaca ulang lagi itu harus dan perlu waktu yang lama. Serta juga membuat kelengkapan naskahnya
Lengkap resume... Siap ke buku solo Bapak
ReplyDeleteterima kasih bu
DeleteKomplit pak. Ikat jadi buku solo pak
ReplyDeleteSiap terima kasih
DeleteLengkap skali👏
ReplyDelete